KUPANG, KOMPAS.com - TNI AU masih memeriksa enam kru pesawat jet Gulfstream HZ-103 milik Pemerintah Arab Saudi yang dipaksa mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (3/11/2014).
Kepala Penerangan Lanud El Tari Kupang Kapten Sigit, Senin malam mengatakan pemeriksaan masih berlangsung hingga pukul 22.00 Wita. Menurut Sigit, enam kru yang diperiksa tersebut yakni pilot Waleed Abdul Aziz dan Abdullah Aziz Ibrahim, dua co-pilot yakni Muhammed Suliman dan Muhammed Saud, serta pramugari Kaitouni Oulaya dan Safa.
“Sampai malam ini kru pesawat masih dalam penanganan,” beber Sigit. Dia mengatakan Pesawat tersebut mengangkut tujuh penumpang dalam penerbangan dari Arab Saudi tujuan Australia. Pesawat mengangkut tim pendahulu yang akan mempersiapkan kunjungan pangeran Kerajaan Arab Saudi ke Australia.
Pesawat dipaksa turun oleh dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara karena melintasi wilayah udara Indonesia tanpa izin. Diberitakan sebelumnya Pesawat jet jenis Gulfstream HZ-103 milik Saudi Arabian Airlines dipaksa mendarat di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh dua pesawat tempur TNI AU jenis Sukhoi SU-27/30MKI Flankers.
Pesawat asal Arab Saudi yang memuat 13 orang terdiri dari tujuh penumpang, dua pilot, dua co-pilot, dan dua pramugari, melintasi wilayah udara Indonesia di bagian Selatan Kupang tanpa izin sehingga dikejar Sukhoi dan dipaksa mendarat.
Komandan operasi TNI AURI pangkalan TNI AU Eltari kupang Andi Wijaya kepada Kompas.com, Senin (3/11/2014) mengatakan pesawat dan penumpangnya masih ditahan dan sementara diinterogasi sejak pukul 14.47 Wita.
“Pesawat ini dipaksa turun oleh dua pesawat Shukoi jenis SU30 dari Makasar yang melakukan pengejaran pesawat asal Arab Saudi itu. Tujuh orang penumpang pesawat tersebut diketahui berasal dari pemerintah Arab Saudi,” beber Andi. Pesawat ini, imbuh dia, diketahui sempat singgah dua hari di Singapura sebelum melanjutkan penerbangan ke Australia ini.
No comments:
Post a Comment